Monday, August 27, 2007

Stereogram Image

Stereoview atau 3D (3-dimensi) view terhadap suatu landscape cukup istimewa bagi orang awam. Interpretasi atas lansekap tersebut akan lebih baik, mudah atau kaya dengan menggunakan image 3D daripada 2D. Sebagai contoh, dengan image 3D, anda akan mudah membandingkan dan menentukan ketinggian satu tempat dengan lainnya. Hal lain yang bisa dilakukan adalah kemudahan menentukan aspek (sudut hadap lereng), arah aliran sungai, dan lebih teknis lagi dapat menghasilkan kontur. Untuk lebih jelasnya tentang manfaat stereo-view ini silakan baca tutorial ini.

Tampilan 3D citra/foto dapat dilakukan dengan 2 lembar/scene citra/foto yang masing-masing memiliki overlapping area. Namun bagaimana jika hanya memiliki satu scene/lembar saja? Jawabannya bisa, bila kita dapat mengkalkulasi distorsi akibat relief displacement dari citra yang dimiliki tersebut. Nama produknya disebut dengan citra stereogram. Untuk mengkalkulasi distorsi ini kita membutuhkan DEM.

Banyak sekali formula untuk mengkalkulasi distorsi. Untuk kasus ini, image yang digunakan adalah Landsat ETM dan DEM resolusi 90m. Asumsi seperti "view angle dianggap konstan" bisa diterapkan (karena ketinggian antara focal plane dengan ground =infinite) sehingga kalkulasi menjadi tidak rumit.
relief displacement (dh) = h.tan(theta), dimana:

dh = displacement
h = ketinggian (didapatkan dari DEM)
theta = view angle (konstan)

dh kemudian digunakan untuk mengubah posisi baru pixel. Dari p(x,y) menjadi p'(x+dh, y).
Hasil dengan metode sederhana ini bisa anda lihat pada gambar di bawah:

Gunung Palung, Kalimantan Barat


Image hasil distorsi pada gambar di atas adalah image yang ada di sebelah kiri. Untuk melihat secara stereo, anda harus menggunakan teknik parallel eye. Mudahnya, anda melihat gambar diatas seakan-akan menembus gambar tersebut (atau melihat "benda" yang lebih jauh jaraknya). Sebagai permulaan, anda coba untuk membuat dua lingkaran kecil di atas gambar menyatu dengan teknik tersebut.

Untuk membuat image ini saya membuat script sendiri dengan menggunakan VBA di ArcGIS 9.2. ArcGIS sebenarnya memiliki library yang sangat lengkap untuk memproses data vektor dan raster yang dapat digunakan menjadi aplikasi standalone. Terlebih lagi, ESRI sebagai produsen ArcGIS menyediakan referensi yang cukup lengkap di websitenya (http://edn.esri.com).

Bila anda tidak ingin rumit-rumit dengan pemrograman, bisa gunakan ILWIS (yang sudah menjadi Open Source software) untuk membuat stereogram
(lihat http://en.wikipedia.org/wiki/ILWIS#Release_history).

Contoh lain stereopair images yang dihasilkan dengan cara demikian bisa dilihat di link berikut:

http://en.wikipedia.org/wiki/Stereogram
http://visibleearth.nasa.gov/view_rec.php?id=1133



Selamat menikmati image 3D !